SISTEM
EKONOMI INDONESIA
A. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin
(systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan
untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model
matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan
bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta
memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara
merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi
yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang berperan
sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak
sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun
dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang
pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum,
sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
B. Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
a. Sistem Ekonomi
Sistem perekonomian adalah sistem
yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya
baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar
antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana
cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang
individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di
dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem
ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan
alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak
kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil
produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang
mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran
dan permintaan.
Ø Pengertian Sistem Ekonomi Menurut
Pendapat Para Ahli
Terdapat pendapat para ahli yang
mendefinisikan pengertian sistem ekonomi yaitu sebagai berikut :
v Gilarso (1992: 486) : Menurut pendapat Gilarso,
pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan
perilaku masyarakat (para produse, konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya)
dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi,
dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari.
v Gregory Grossman dan M. Manu : Menurut Gregory Grossman dan
M. Manu, pengertian sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur
yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga
ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga
sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.
v McEachern : Pengertian sistem ekonomi
menurut McEachern adalah seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab
pertanyaan apa, bagaimana , dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what,
how, dan for whom).
v Chestesr A Bermand : Menurut Chester A Bermand, pengertian
sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di
dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas
tersendiri.
v Dumatry (1996) : Pengertian sistem ekonomi
menurut Dumatry adalah suatu sistem yang mengatur dan terjalin hubungan ekonomi
antar sesama manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.
Ø Fungsi Sistem Ekonomi
Dari berbagi sistem ekonomi yang ada
di dunia ini mempunyai fungsi dalam perekonomian, di antaranya adalah sebagai
berikut :
1. Menyediakan perangsang untuk
berproduksi
2. Menyediakan cara/metode untuk
mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian
3. Menyediakan mekanisme tertentu agar
pembagian hasil produksi di antara anggota masyarakat dapat terlaksana
sebagaimana mestinya.
Ø Kriteria Sistem Ekonomi
Setiap negara pasti mendambakan
pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil. Agar cita-cita tersebut dapat
terwujud terdapat kriteria-kriteria yang dimiliki apabila suatu sistem ekonomi
dapat dikatakan relatif baik adalah sebagai berikut :
1. Apakah sistem ekonomi yang
bersangkutan memberikan kemungkinan untuk mencapai standar kehidupan yang
tinggi?
2. Apakah memungkinkan bagi suatu
pertumbuhan ekonomi yang stabil?
3. Apakah sistem ekonomi tersebut
menghormati kebebasan ekonomi para individu secara wajar?
4. Apakah sistem perekonomian tersebut
memberikan kepastian ekonomi bagi seluruh anggota masyarakat?
5. Apakah sistem ekonomi tersebut
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang sesuai dengan kebutuhan para
konsumen?
6. Apakah sistem ekonomi tersebut
menunjukan adanya pembagian pendapatan yang memadai?
Ø Macam-Macam Sistem Ekonomi
Terdapat berbagai macam sistem
ekonomi yang dianut di berbagai negara di dunia ini antara lain sebagai
berikut...
1. Sistem Ekonomi Tradisional : Sistem ekonomi
tradisional ialah suatu sistem ekonomi dalam organisasi kehidupan ekonomi
berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun yang
mengandalkan faktor produksi apa adanya.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
· Belum terdapat pembagian kerja yang
jelas.
· Bergantung pada sektor
pertanian/agraris.
· Memiliki ikatan tradisi sifatnya
kekeluargaan, sehingga bersifat kurang dinamis.
· Teknologi produksi sederhana.
b. Kebaikan sistem ekonomi tradisonal
· Menimbulkan rasa kekeluargaan dan
kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
· Pertukaran secara barter dilandasi
rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.
c. Keburukan sistem ekonomi tradisional
· Masyarakat dengan pola pikir statis
· Hasil produksi yang terbatas sebab
hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando
(Sosialis) : Sistem
ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memiliki kekuasaan
yang dominan pada pengaturan kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui
pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota
masyarakat. Negara yang menganut sistem ekonomi terpusat antara lain: Rusia,
RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
a. Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
· Seluruh kegiatan perekonomian diatur
dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi, distribusi, dan konsumsi
serta penepatan harga
· Tidak ada kebebabasan dalam berusaha
karena hak milik perorangan atau swasta tidak diakui
· Seluruh alat-alat produksi dikuasai
oleh negara.
b. Kebaikan sistem ekonomi terpusat
· Pemerintah dapat melakukan
pengawasan dan pengendalian dengan mudah
· Pemerintah bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan perekonomian.
· Kemakmuran masyarakat merata.
· Terdapat perencanaan pembangunan
yang lebih cepat direalisasikan.
c. Keburukan sistem ekonomi terpusat
· Terdapat penindasan daya kreasi
masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh
pemerintah.
· Terdapat pasar gelap yang
diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
· Masyarakat tidak dijamin dalam
memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang
dikehendaki.
· Pemerintah bersifat paternalistis,
artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya benar dan harus dipatuhi
3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis) : Sistem ekonomi
liberal ialah sistem ekonomi berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh
masyarakat dalam kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada
pemerintah. Suatu kondisi dalam mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam
pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.
Negara-negara penganut sistem ekonomi liberal antara lain: Amerika Serikat,
Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia {yang|dengan}
pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
· Swasta/masyarakat diberikan banyak
kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian
· Memiliki kebebasan memiliki barang
modal (barang kapital).
· Dalam melakukan tindakan ekonomi
dilandasi atas semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
b. Kebaikan sistem ekonomi liberal
· Terdapat persaingan yang mendorong
kemajuan usaha.
· Campur tangan pemerintah dalam
kegiatan perekonomian ekonomi kecil sehingga memberikan kesempatan lebih luas
bagi pihak swasta.
· Produksi berdasar pada permintaan
pasar ataupun kebutuhan masyarakat.
· Pengakuan hak milik oleh negara,
memberikan mansyarakat semangat dalam berusaha.
c. Keburukan sistem ekonomi liberal
· Adanya praktik persaingan tidak
sehat, yaitu penindasan bagi pihak lemah.
· Dapat menimbulkan monopoli yang
merugikan masyarakat.
· Timbulnya praktik yang tidak jujur
yang dengan berlandas mengejar keuntungan sebesar-besarnya, sehingga
kepentingan umum biasa tidak diperhatikan atau dikesampingkan.
4. Sistem Ekonomi Campuran : Sistem ekonomi campuran adalah suatu
sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada
masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi disisi lain
pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan menghindari
penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya ekonomi.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
· Adanya pembatasan pihak swasta oleh
negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hiduporang banyak yang dikuasai
oleh negara.
· Terdapat campur tangan pemerintah
terhadap mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi
· Mekanisme kegiatan perekonomian
teradalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
· Hak milik perorangan diakui, asalkan
penggunaannya tidak merugikan kepentinga umum.
b. Kebaikan sistem ekonomi campuran
· Sektor ekonomi dikuasai oleh
pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat.
· Hak individu/swasta diakui dengan
jelas.
· Harga lebih mudah untuk
dikendalikan.
c. Keburukan sistem ekonomi campuran
· Peranan pemerintah lebih berat
dibandingkan dengan swasta.
· Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan
nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih
menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.
5. Sistem Ekonomi Pancasila : Sistem ekonomi Pancasila
adalah sistem ekonomi yang didasari dari jiwa ideologi Pancasila yang dalamnya
terdapat makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi berdasarkan usaha
bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotong royongan dari, ole, dan untuk
rakyat dalam bimbingan dan pengawasan pemerintah. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi
Pancasila, terdapat pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B No. 14. Berikut
ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.
Ø Pasal 33 Setelah Amandemen 2002
ü Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
ü Cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
ü Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
ü Perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
ü Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Ø GBHN Bab III B No. 14
Pembangunan ekonomi yang didasarkan
kepada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan
aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah berkewajiban
memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta
menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia
usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta
penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata.
Ø Faktor Penyebab Macam-Macam Sistem
Ekonomi
Timbulnya beragam sistem ekonomi
tersebut dalam suatu negaa disebabkan karena beberapa faktor penyebab antara
lain sebagai berikut :
ü Ada tidaknya campur tangan
pemerintah pada kegiatan ekonomi.
ü Terdapat pada sistem pemerintahan
yang dijalankan suatu negara
ü Kepemilikan negara terhadap
faktor-faktor produksi.
ü Sumber daya yang dimiliki dalam
negara tersebut.
b. Sistem Politik
Dalam perspektif sistem, sistem
politik adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau pendekatan sistem
melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang
relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap di
antara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem
bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan
yang ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau
institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara
sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan
partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu
sistem politik. Dengan mengubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat
sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.
Model sistem politik yang paling
sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam sistem politik, yang
mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam model ini
masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah
oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian
oleh pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam
perspektif ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk
menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.
Secara umum pengertian sistem
politik adalah sebuah sistem yang terdapat dalam suatu negara atau masyarakat
yang telah memiliki badan badan atau organisasi. Untuk mengetahui lebih jelas
lagi tentang sistem politik, baca ulasan pengertian sistem politik menurut para
ahli di bawah ini.
Ø Pengertian Sistem Politik Menurut
Para Ahli
1. Pengertian sistem politik menurut
Samuel P. Huntington bahwa
sistem politik terbagi atas 5 definisi sesuai dengan komponen yang dimilikinya
yaitu :
ü Sistem politik sebagai Budaya
(kultur) , yaitu nilai-nilai (values), sikap sikap (attitudes), orientasi
(orientation), mitos (myths) dan kepercayaan (beliefs) yang relevan terhadap
poltik dan yang berpengaruh dalam masyarakat.
ü Sistem politik sebagai struktur,
yaitu organisasi formal dalam masyarakat di mana digunakan untuk menjalankan
keputusan keputusan yang berwenang seperti misalnya partai politik, badan
perwakilan rakyat, eksekutif dan birokrasi.
ü Sistem politik sebagai Kelompok (The
political system as a group) yaitu bentuk bentuk sosial dan ekonomi baik yang
formal ataupun nonformal, yang berpartisipasi dalam politik yang mengajukan
tuntutan tuntutan terhadap struktur struktur politik.
ü Sistem politik sebagai kepemimpinan
(The political system as leadership) bahwa individu dalam lembaga lembaga
politik dan kelompok kelompok politik yang menjalankan pengaruh lebih daripada
lainnya dalam memberikan alokasi nilai nilai.
ü Sistem politik sebagai kebijakan
bahwa pola pola kegiatan pemerintahan yang secara sadar terbentuk untuk
mempengaruhi distribusi keuntungan dalam masyarakat.
2. Pengertian sistem politik menurut
Robert Dahl bahwa
sistem politik adalah suatu pola yang tetap dari hubungan manusia yang
melibatkan makna yang luas dari kekuasaan, aturan aturan dan kewenangan.
3. Pengertian sistem politik
berdasarkan Sri Soemantri bahwa sistem politik adalah pelembagaan dari hubungan antara manusia
yang dilembagakan dalam bermacam macam badan politik, baik suprastruktur poliik
dan infrastruktur politik. Suprastruktur politik adalah lembaga lembaga
negara yang bersangkutan, yang pada umumnya berupa lembaga legislatif dengan
kekuasaan legislatif (the legislature with legislative power), lembaga
eksekutif dengan kekuasaan eksekutif (the executive with the executive power)
serta lembaga yudisiil dengan kekuasaan yudikatif (judiciary with judicial
powers). Pengertian infrastruktur politik adalah suatu negara pada umumnya
memiliki 5 komponen yaitu partai politik, kelompok, kepentingan (interest group),
kelompok penekan (pressure group), alat komunikasi politik (media of political
communication), dan tokoh politik (political figure).
4. Pengertian sistem politik menurut
David Easton bahwa
sistem politik adalah sebuah sistem yang terdiri dari alokasi nilai nilai dan
pengalokasian nilai nilai yang ada bersifat paksaan serta mengikat masyarakat
secara keseluruhan. Davin Easton menambahkan bahwa sistem politik dapat
dikenali sebagai sebuah interaksi yang diabstraksikan dari seluruh tingkatan
sosial, melalu makna nilai nilai dialokasikan secara otoritatif kepada
masyarakat.
5. Pengertian sistem politik Menurut
Gambriel Almond bahwa
sistem politik adalah sebuah sistem interaksi yang dapat ditemukan dalam
masyarakat merdeka (The political system is a system of interaction that can be
found in a free society), yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.
Fungsi integrasi yang dijalankan oleh sistem politik untuk mencapai kesatuan
dan persatuan dalam masyarakat yang bersangkutan. sedangkan fungsi adaptasi
adalah sebuah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan.
6. Pengertian Sistem politik menurut
Rusadi Sumintapura bahwa
sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur
politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang
langgeng.
7. Pengertian sistem politik menurut
Sukarna bahwa
sistem politik adalah suatu tata cara untuk mengatur atau mengelola bagaimana
memperoleh kekuasaan dalam negara, mempertahankan kedudukan kekuasaan dalam
negara, mengatur hubungan pemerintah dengan rakyat atau sebaliknya dan mengatur
hubungan negara dengan negara, atau dengan rakyatnya atau dengan cara singkat
dapat dikatakan bahwa sistem politik adalah tata cara mengatur negara.
Ø Istilah-Istilah dalam Konsep Sistem
Politik
ü Proses Sistem Politik : Proses adalah pola-pola
tingkah laku (sosial dan politik) yang dibuat oleh manusia yang bertujuan
mengatur hubungan antara satu sama lain. Dalam suatu negara, lembaga-lembaga
seperti parlemen, partai, birokrasi, sekalipun sudah ada yang memiliki
kehidupan sendiri yang sebenarnya merupakan proses dari pola-pola ulangannya
yang sudah mantap dan mencerminkan struktur.
ü Struktur Sistem Politik : Struktur adalah
mencakup pada lembaga-lembaga formal dan juga informal, misalnya parlemen,
kepala negara, jaringan komunikasi, kelompok kepentingan, dan sebagainya.
ü Fungsi Sistem Politik : Fungsi adalah membuat
keputusan-keputusan, policy (kebijakan) dengan mengikat mengenai alokasi dari
nilai-nilai yang sifatnya material yang mengarahkan pada tercapainya
tujuan-tujuan masyarakat.
Sistem politik memiliki 4 variabel
yaitu sebagai berikut :
a. Kekuasaan, sebagai cara dalam
mencapai keinginannya seperti membagi sumber-sumber di antara setiap kelompok
dalam masyarakat.
b. Kepentingan, yaitu tujuan-tujuan
yang dikejar oleh pelaku-pelaku atau kelompok dalam politik
c. Kebijakan, adalah hasil dari
interaksi antara kekuasaan dan kepentingan, yang biasanya dalam bentuk
perundang-undangan.
d. Budaya politik, adalah orientasi
dari subjektif individu dalam sistem politik.
Ø Ciri-Ciri Sistem Politik
Menurut Gabriel A. Almond
sistem polit memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Semua sistem politik termasuk yang
paling sederhana mempunyai kebudayaan politik. Dalam pengertian bahwa
masyarakat yang paling sederhanapun mempunyai sistem politik yang terdapat
dalam masyarakat yang apaling fleksibel sekalipun.
b. Semua sistem politik menjalankan
fungsi-fungsi yang sama walaupun tingkatanya berbeda-beda yang ditimbulkan
karena perbedaan struktur.
c. Semua struktur politik baik pada
masyarakat yang primitif maupun modern melaksanakan banyak fungsi.
d. Semua sistem politik adalah sistem
campuran dalam pengertian kebudayaan. Secara rasional tidak ada struktur dan
kebudayaan yang semuanya modern atau primitif, melainkan dalam pengertian
kebudayaan, semuanya campuran antara unsur modern dan unsur tradisional.
Ø Komponen Sisitem Politik
Menurut Samuel P.Huntingon komponen
sistem politik meliputi:
a. kultur, yaitu nilai-nilai, sikap,
orientasi, mitos dan kepercayaan yang relevan terhadap politik yang berpenagruh
terhadap masyarakat
b. struktur, yaitu organisasi formal
dalam masyarakat yang digunakan untuk menjalankan keputusan-keputusan yang
berwenang.
c. kelompok, yaitu bentuk-bentk social
dan ekonomi, baik formal maupun nonformal, yang berpartisipasi dalam mengajukan
tuntutan-tuntutan terhadap struktur politik
d. kepemimpinan, yaitu individu dalam
lembaga-lembaga politik dan kelompok-kelompok politik yang menjalankan pengaruh
lebih daripada yang lainnya dalam memberikan alokasi nilai-nilai
e. kebijakan, yaitu pola-pola kegiatan
pemerintahan yang secara sadar terbentuk untuk mempengaruhi distribusi
keuntungan dalam masyarakat
C. Kapitalisme dan Sosialisme
1. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah
sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi
dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi
pasar. Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan
intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan
secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Istilah kapitalisme, dalam arti
modern, sering dikaitkan dengan Karl Marx. Dalam magnum opus Das Kapital, Marx
menulis tentang "cara produksi kapitalis" dengan menggunakan metode
pemahaman yang sekarang dikenal sebagai Marxisme. Namun, sementara Marx jarang
menggunakan istilah "kapitalisme", namun digunakan dua kali dalam
interpretasi karyanya yang lebih politik, terutama ditulis oleh kolaborator
Friedrich Engels. Pada abad ke-20 pembela sistem kapitalis sering menggantikan
kapitalisme jangka panjang dengan frase seperti perusahaan bebas dan perusahaan
swasta dan diganti dengan kapitalis rente dan investor sebagai reaksi terhadap
konotasi negatif yang terkait dengan kapitalisme.
Ø Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis dikenal
juga sebagai sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu
sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap
individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah.
Kondisi ini benar-benar tidak memerlukan campur tangan pemerintah atau dengan
kata lain, pemerintah akan benar-benar lepas tangan terhadap pengambilan
keputusan ekonomi.
Sistem ekonomi ini pernah dianut
Indonesia di tahun 1950-an sebelum akhirnya diganti dengan sistem ekonomi
Pancasila. Negara lainnya yang menganut sistem ekonomi kapitalis antara lain:
Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, dan Swiss.
Ø Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis
1. Diakuinya kebebasan pihak
swasta/masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi.
2. Diakuinya kebebasan memiliki barang
modal (barang kapital).
3. Dalam melakukan tindakan ekonomi
dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
4. Sebagai suatu sistem ekonomi,
ekonomi kapitalis tentunya memiliki juga kelebihan dan kekurangan. Berikut ini
kelebihan dan kekurangannya :
Ø Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis
1. Adanya persaingan sehingga mendorong
kemajuan usaha.
2. Campur tangan pemerintah dalam
bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak
swasta.
3. Produksi didasarkan pada permintaan
pasar atau kebutuhan masyarakat.
4. Pengakuan hak milik oleh negara
mendorong semangat usaha masyarakat.
Ø Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis
1. Adanya praktik persaingan tidak
sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
2. Persaingan tidak sehat dapat
menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
3. Timbulnya praktik yang tidak jujur
yang didasari mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga hal ini telah
menyampingkan kepentingan umum.
2. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah
sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari
alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori politik dan
gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut. "Kepemilikan
sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara,
kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya. Ada banyak jenis
sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka
semua Mereka berbeda dalam jenis kepemilikan sosial yang mereka ajukan, sejauh
mana mereka bergantung pada pasar atau perencanaan, bagaimana manajemen harus
diselenggarakan dalam lembaga-lembaga yang produktif, dan peran negara dalam
membangun sosialisme.
Istilah ini mulai digunakan sejak
awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk
menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu
pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh
Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah
sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh
berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari
pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad
ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian
yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak
daripada hanya segelintir elite.
Ø Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis dikenal juga
dengan sistem ekonomi terpusat. Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem
ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam
pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi yang dilakukan pemerintah itu dapat
berupa pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
anggota masyarakat. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi ini antara lain,
China, Rusia, serta beberapa negara di Eropa Timur yang merupakan bekas jajahan
Rusia.
Ø Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis
1. Kegiatan perekonomian dari produksi,
distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan
negara.
2. Hak milik perorangan atau swasta
tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
3. Alat-alat produksi dikuasai oleh
negara.
4. Sebagai suatu sistem ekonomi,
ekonomi sosialis tentunya memiliki juga kelebihan dan kekurangan. Berikut ini
kelebihan dan kekurangannya :
Ø Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis
1. Pemerintah lebih mudah dalam
mengadakan pengawasan dan pengendalian.
2. Pemerintah bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
3. Kemakmuran masyarakat merata.
4. Perencanaan pembangunan lebih cepat
direalisasikan.
Ø Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
1. Adanya pemasungan daya kreasi
masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh
pemerintah.
2. Adanya pasar gelap yang diakibatkan
adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
3. Anggota masyarakat tidak dijamin
untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang
dikehendaki.
4. Pemerintah bersifat paternalistis,
artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus
dipatuhi.
D. Persaingan Terkendali
Berdasarkan sistem pemilikan sumber
daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, tak terdapat alasan untuk menyatakan
bahwa sistem ekonomi kita adalah kapitalistik. Indonesia mengakui pemilikan
individual atas faktor-faktor produksi; kecuali untuk sumber daya yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Jadi secara
konstitusional, sistem ekonomi indonesia bukan kapitalisme dan bukan pula
sosialisme.
Sehubungan dengan persaingan antar
badan-usaha, tidak terdapat rintangan bagi suatu perusahaan untuk memasuki
bidang usaha tertentu. Namun untuk menghindari persaingan tak sehat dalam pasar
barang tententu yang sudah jenuh, pemerintah mengendalikannya dengan membuka
prioritas-prioritas bidang usaha.
Jadi pada kesimpulannya, bahwa iklim
persaingan berekonomi dan kompetisi berbisnis di indonesia bukanlah persaingan
yang bebas-lepas, melainkan persaingan yang terencana-terkendali.
Untuk mengetahui sistem ekonomi yang
dianut oleh suatu negara, maka perlu dianalisis kandungan faktor-faktor
tersebut diatas.
Ø Sistem ekonomi Indonesia (sistem
persaingan terkendali)
1. Bukan kapitalis dan bukan sosialis.
Indoensia mengakui kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber
ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara sesuai
dengan UUD 45.
2. Pengakuan terhadap kompetisi antar
individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari
keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan,
persaingan, dan membuka prioritas usaha.
3. Pengakuan terhadap penerimaan
imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha dalam mencari
keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
4. Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya
percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN
dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan
wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
E. Kadar Kapitalisme dan Kadar
Sosialisme
Unsur-unsur kapitalisme dan
sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk melihat
seberapa tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai perekonomian, seseorang
bisa melihatnya dari dua pendekatan. Pertama adalah dengan pendekatan faktual
structural, yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur
perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah , yakni dengan menelusuri
bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Untuk mengukur kadar keterlibatan
pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan faktualstruktural, dapat
digunakan kesamaan agregat Keynesian yang berumuskan :
Y = C + I + G + (X –
M)
Keterangan: Y = pendapatan nasional
C
= konsumsi masyarakat
I = investasi
G
= pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
Dengan formula ini berarti produk
atau pendapatan nasional dirinci menurut penggunanaan atau sector pelakunya.
Kesamaan ini merupakan rumus untuk menghitung pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran. Variable C melambangkan konsumsi masyarakat, mewakili
sektor orang perorangan atau rumah tangga.variabel I melambangkan pengeluaran
investasi perusahaan-perusahaan, mewakili sektor usaha swasta. Sektor
pemerintah diwakili oleh variable G yang melambangkan pengeluaran konsumsi
pemerintah. Adapun X dan M masing-masing melambangkan ekspor dan impor,
mewakili sektor perdagangan luar negeri negara yang bersangkutan.
Sistem ekonomi campuran dengan
persaingan terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang tepat untuk
mengelola perekonomian indonesia. Walaupun demikian, akhir-akhir ini kita dapat
menyaksikan dan merasakan betapa perekonomian Indonesia semakin bersifat
liberal dan kapitalistik. Terdapat cukup bukti untuk menunjukan kadar
kapitalisme yang semakin tebal.
Derasnya arus globalisasi bersamaan
dengan bubarnya sejumlah negara komunis utama yang bersistem ekonomi
sosialisme, telah menggiring Indonesia terseret arus kapitalisme. Apakah bangsa
dan masyarakat kita pada akhirnya akan dapat menerima sistem ekonomi
kapitalisme yang kian menggejala sekarang ini, sejarahlah kelak yang akan
menjawabnya.
Sumber-Sumber :
SISTEM
EKONOMI INDONESIA
A. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin
(systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan
untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model
matematika seringkali bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan
bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta
memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara
merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi
yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang berperan
sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Kata "sistem" banyak
sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun
dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang
pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum,
sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
B. Sistem Ekonomi dan Sistem Politik
a. Sistem Ekonomi
Sistem perekonomian adalah sistem
yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya
baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar
antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana
cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang
individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di
dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem
ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan
alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak
kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil
produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang
mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran
dan permintaan.
Ø Pengertian Sistem Ekonomi Menurut
Pendapat Para Ahli
Terdapat pendapat para ahli yang
mendefinisikan pengertian sistem ekonomi yaitu sebagai berikut :
v Gilarso (1992: 486) : Menurut pendapat Gilarso,
pengertian sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan
perilaku masyarakat (para produse, konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya)
dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi,
dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan
kekacauan dapat dihindari.
v Gregory Grossman dan M. Manu : Menurut Gregory Grossman dan
M. Manu, pengertian sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur
yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga
ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga
sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.
v McEachern : Pengertian sistem ekonomi
menurut McEachern adalah seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab
pertanyaan apa, bagaimana , dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what,
how, dan for whom).
v Chestesr A Bermand : Menurut Chester A Bermand, pengertian
sistem ekonomi adalah suatu kesatuan yang terpadu yang secara kolestik yang di
dalamnya ada bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas
tersendiri.
v Dumatry (1996) : Pengertian sistem ekonomi
menurut Dumatry adalah suatu sistem yang mengatur dan terjalin hubungan ekonomi
antar sesama manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu ketahanan.
Ø Fungsi Sistem Ekonomi
Dari berbagi sistem ekonomi yang ada
di dunia ini mempunyai fungsi dalam perekonomian, di antaranya adalah sebagai
berikut :
1. Menyediakan perangsang untuk
berproduksi
2. Menyediakan cara/metode untuk
mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian
3. Menyediakan mekanisme tertentu agar
pembagian hasil produksi di antara anggota masyarakat dapat terlaksana
sebagaimana mestinya.
Ø Kriteria Sistem Ekonomi
Setiap negara pasti mendambakan
pertumbuhan ekonomi yang baik dan stabil. Agar cita-cita tersebut dapat
terwujud terdapat kriteria-kriteria yang dimiliki apabila suatu sistem ekonomi
dapat dikatakan relatif baik adalah sebagai berikut :
1. Apakah sistem ekonomi yang
bersangkutan memberikan kemungkinan untuk mencapai standar kehidupan yang
tinggi?
2. Apakah memungkinkan bagi suatu
pertumbuhan ekonomi yang stabil?
3. Apakah sistem ekonomi tersebut
menghormati kebebasan ekonomi para individu secara wajar?
4. Apakah sistem perekonomian tersebut
memberikan kepastian ekonomi bagi seluruh anggota masyarakat?
5. Apakah sistem ekonomi tersebut
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang sesuai dengan kebutuhan para
konsumen?
6. Apakah sistem ekonomi tersebut
menunjukan adanya pembagian pendapatan yang memadai?
Ø Macam-Macam Sistem Ekonomi
Terdapat berbagai macam sistem
ekonomi yang dianut di berbagai negara di dunia ini antara lain sebagai
berikut...
1. Sistem Ekonomi Tradisional : Sistem ekonomi
tradisional ialah suatu sistem ekonomi dalam organisasi kehidupan ekonomi
berdasarkan kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun yang
mengandalkan faktor produksi apa adanya.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
· Belum terdapat pembagian kerja yang
jelas.
· Bergantung pada sektor
pertanian/agraris.
· Memiliki ikatan tradisi sifatnya
kekeluargaan, sehingga bersifat kurang dinamis.
· Teknologi produksi sederhana.
b. Kebaikan sistem ekonomi tradisonal
· Menimbulkan rasa kekeluargaan dan
kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
· Pertukaran secara barter dilandasi
rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.
c. Keburukan sistem ekonomi tradisional
· Masyarakat dengan pola pikir statis
· Hasil produksi yang terbatas sebab
hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando
(Sosialis) : Sistem
ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memiliki kekuasaan
yang dominan pada pengaturan kegiatan ekonomi. Penguasaan dilakukan melalui
pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota
masyarakat. Negara yang menganut sistem ekonomi terpusat antara lain: Rusia,
RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
a. Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
· Seluruh kegiatan perekonomian diatur
dan ditetapkan oleh pemerintah baik dari produksi, distribusi, dan konsumsi
serta penepatan harga
· Tidak ada kebebabasan dalam berusaha
karena hak milik perorangan atau swasta tidak diakui
· Seluruh alat-alat produksi dikuasai
oleh negara.
b. Kebaikan sistem ekonomi terpusat
· Pemerintah dapat melakukan
pengawasan dan pengendalian dengan mudah
· Pemerintah bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan perekonomian.
· Kemakmuran masyarakat merata.
· Terdapat perencanaan pembangunan
yang lebih cepat direalisasikan.
c. Keburukan sistem ekonomi terpusat
· Terdapat penindasan daya kreasi
masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh
pemerintah.
· Terdapat pasar gelap yang
diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
· Masyarakat tidak dijamin dalam
memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang
dikehendaki.
· Pemerintah bersifat paternalistis,
artinya aturan ditetapkan oleh pemerintah seluruhnya benar dan harus dipatuhi
3. Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis) : Sistem ekonomi
liberal ialah sistem ekonomi berdasarkan kebebasan seluas-luasnya bagi seluruh
masyarakat dalam kegiatan perekonomian tanpa adanya campur tangan daripada
pemerintah. Suatu kondisi dalam mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam
pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.
Negara-negara penganut sistem ekonomi liberal antara lain: Amerika Serikat,
Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia {yang|dengan}
pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
· Swasta/masyarakat diberikan banyak
kebebasan dalam melakukan kegiatan perekonomian
· Memiliki kebebasan memiliki barang
modal (barang kapital).
· Dalam melakukan tindakan ekonomi
dilandasi atas semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
b. Kebaikan sistem ekonomi liberal
· Terdapat persaingan yang mendorong
kemajuan usaha.
· Campur tangan pemerintah dalam
kegiatan perekonomian ekonomi kecil sehingga memberikan kesempatan lebih luas
bagi pihak swasta.
· Produksi berdasar pada permintaan
pasar ataupun kebutuhan masyarakat.
· Pengakuan hak milik oleh negara,
memberikan mansyarakat semangat dalam berusaha.
c. Keburukan sistem ekonomi liberal
· Adanya praktik persaingan tidak
sehat, yaitu penindasan bagi pihak lemah.
· Dapat menimbulkan monopoli yang
merugikan masyarakat.
· Timbulnya praktik yang tidak jujur
yang dengan berlandas mengejar keuntungan sebesar-besarnya, sehingga
kepentingan umum biasa tidak diperhatikan atau dikesampingkan.
4. Sistem Ekonomi Campuran : Sistem ekonomi campuran adalah suatu
sistem ekonomi yang di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada
masyarakat untuk berusaha melakukan kegiatan ekonomi, akan tetapi disisi lain
pemerintah memiliki campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan menghindari
penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat pada sumber daya ekonomi.
a. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
· Adanya pembatasan pihak swasta oleh
negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hiduporang banyak yang dikuasai
oleh negara.
· Terdapat campur tangan pemerintah
terhadap mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi
· Mekanisme kegiatan perekonomian
teradalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
· Hak milik perorangan diakui, asalkan
penggunaannya tidak merugikan kepentinga umum.
b. Kebaikan sistem ekonomi campuran
· Sektor ekonomi dikuasai oleh
pemerintah yang bertujuan untuk kepentingan masyarakat.
· Hak individu/swasta diakui dengan
jelas.
· Harga lebih mudah untuk
dikendalikan.
c. Keburukan sistem ekonomi campuran
· Peranan pemerintah lebih berat
dibandingkan dengan swasta.
· Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan
nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih
menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.
5. Sistem Ekonomi Pancasila : Sistem ekonomi Pancasila
adalah sistem ekonomi yang didasari dari jiwa ideologi Pancasila yang dalamnya
terdapat makna demokrasi ekonomi yaitu kegiatan ekonomi berdasarkan usaha
bersama dengan asas kekeluargaan dan kegotong royongan dari, ole, dan untuk
rakyat dalam bimbingan dan pengawasan pemerintah. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi
Pancasila, terdapat pada UUD 1945 Pasal 33, dan GBHN Bab III B No. 14. Berikut
ini ciri-ciri pokok sistem ekonomi Pancasila.
Ø Pasal 33 Setelah Amandemen 2002
ü Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
ü Cabang-cabang produksi yang penting
bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
ü Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
ü Perekonomian nasional
diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
ü Ketentuan lebih lanjut mengenai
pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang.
Ø GBHN Bab III B No. 14
Pembangunan ekonomi yang didasarkan
kepada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan
aktif dalam kegiatan pembangunan. Oleh karenanya maka pemerintah berkewajiban
memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta
menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha; sebaliknya dunia
usaha perlu memberikan tanggapan terhadap pengarahan dan bimbingan serta
penciptaan iklim tersebut dengan kegiatan yang nyata.
Ø Faktor Penyebab Macam-Macam Sistem
Ekonomi
Timbulnya beragam sistem ekonomi
tersebut dalam suatu negaa disebabkan karena beberapa faktor penyebab antara
lain sebagai berikut :
ü Ada tidaknya campur tangan
pemerintah pada kegiatan ekonomi.
ü Terdapat pada sistem pemerintahan
yang dijalankan suatu negara
ü Kepemilikan negara terhadap
faktor-faktor produksi.
ü Sumber daya yang dimiliki dalam
negara tersebut.
b. Sistem Politik
Dalam perspektif sistem, sistem
politik adalah subsistem dari sistem sosial. Perspektif atau pendekatan sistem
melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem yakni suatu unit yang
relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif tetap di
antara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem
bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan
yang ada kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau
institusi pembentuk sistem politik. Hubungan antara berbagai lembaga negara
sebagai pusat kekuatan politik misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan
partai politik dan kelompok-kelompok penekan merupakan bagian lain dari suatu
sistem politik. Dengan mengubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat
sebagai kebudayaan politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.
Model sistem politik yang paling
sederhana akan menguraikan masukan (input) ke dalam sistem politik, yang
mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output). Dalam model ini
masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus diolah
oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberian
oleh pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat. Dalam
perspektif ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk
menciptakan kesejahteraan bagi rakyat.
Secara umum pengertian sistem
politik adalah sebuah sistem yang terdapat dalam suatu negara atau masyarakat
yang telah memiliki badan badan atau organisasi. Untuk mengetahui lebih jelas
lagi tentang sistem politik, baca ulasan pengertian sistem politik menurut para
ahli di bawah ini.
Ø Pengertian Sistem Politik Menurut
Para Ahli
1. Pengertian sistem politik menurut
Samuel P. Huntington bahwa
sistem politik terbagi atas 5 definisi sesuai dengan komponen yang dimilikinya
yaitu :
ü Sistem politik sebagai Budaya
(kultur) , yaitu nilai-nilai (values), sikap sikap (attitudes), orientasi
(orientation), mitos (myths) dan kepercayaan (beliefs) yang relevan terhadap
poltik dan yang berpengaruh dalam masyarakat.
ü Sistem politik sebagai struktur,
yaitu organisasi formal dalam masyarakat di mana digunakan untuk menjalankan
keputusan keputusan yang berwenang seperti misalnya partai politik, badan
perwakilan rakyat, eksekutif dan birokrasi.
ü Sistem politik sebagai Kelompok (The
political system as a group) yaitu bentuk bentuk sosial dan ekonomi baik yang
formal ataupun nonformal, yang berpartisipasi dalam politik yang mengajukan
tuntutan tuntutan terhadap struktur struktur politik.
ü Sistem politik sebagai kepemimpinan
(The political system as leadership) bahwa individu dalam lembaga lembaga
politik dan kelompok kelompok politik yang menjalankan pengaruh lebih daripada
lainnya dalam memberikan alokasi nilai nilai.
ü Sistem politik sebagai kebijakan
bahwa pola pola kegiatan pemerintahan yang secara sadar terbentuk untuk
mempengaruhi distribusi keuntungan dalam masyarakat.
2. Pengertian sistem politik menurut
Robert Dahl bahwa
sistem politik adalah suatu pola yang tetap dari hubungan manusia yang
melibatkan makna yang luas dari kekuasaan, aturan aturan dan kewenangan.
3. Pengertian sistem politik
berdasarkan Sri Soemantri bahwa sistem politik adalah pelembagaan dari hubungan antara manusia
yang dilembagakan dalam bermacam macam badan politik, baik suprastruktur poliik
dan infrastruktur politik. Suprastruktur politik adalah lembaga lembaga
negara yang bersangkutan, yang pada umumnya berupa lembaga legislatif dengan
kekuasaan legislatif (the legislature with legislative power), lembaga
eksekutif dengan kekuasaan eksekutif (the executive with the executive power)
serta lembaga yudisiil dengan kekuasaan yudikatif (judiciary with judicial
powers). Pengertian infrastruktur politik adalah suatu negara pada umumnya
memiliki 5 komponen yaitu partai politik, kelompok, kepentingan (interest group),
kelompok penekan (pressure group), alat komunikasi politik (media of political
communication), dan tokoh politik (political figure).
4. Pengertian sistem politik menurut
David Easton bahwa
sistem politik adalah sebuah sistem yang terdiri dari alokasi nilai nilai dan
pengalokasian nilai nilai yang ada bersifat paksaan serta mengikat masyarakat
secara keseluruhan. Davin Easton menambahkan bahwa sistem politik dapat
dikenali sebagai sebuah interaksi yang diabstraksikan dari seluruh tingkatan
sosial, melalu makna nilai nilai dialokasikan secara otoritatif kepada
masyarakat.
5. Pengertian sistem politik Menurut
Gambriel Almond bahwa
sistem politik adalah sebuah sistem interaksi yang dapat ditemukan dalam
masyarakat merdeka (The political system is a system of interaction that can be
found in a free society), yang menjalankan fungsi integrasi dan adaptasi.
Fungsi integrasi yang dijalankan oleh sistem politik untuk mencapai kesatuan
dan persatuan dalam masyarakat yang bersangkutan. sedangkan fungsi adaptasi
adalah sebuah fungsi penyesuaian terhadap lingkungan.
6. Pengertian Sistem politik menurut
Rusadi Sumintapura bahwa
sistem politik adalah mekanisme seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur
politik dalam hubungan satu sama lain yang menunjukkan suatu proses yang
langgeng.
7. Pengertian sistem politik menurut
Sukarna bahwa
sistem politik adalah suatu tata cara untuk mengatur atau mengelola bagaimana
memperoleh kekuasaan dalam negara, mempertahankan kedudukan kekuasaan dalam
negara, mengatur hubungan pemerintah dengan rakyat atau sebaliknya dan mengatur
hubungan negara dengan negara, atau dengan rakyatnya atau dengan cara singkat
dapat dikatakan bahwa sistem politik adalah tata cara mengatur negara.
Ø Istilah-Istilah dalam Konsep Sistem
Politik
ü Proses Sistem Politik : Proses adalah pola-pola
tingkah laku (sosial dan politik) yang dibuat oleh manusia yang bertujuan
mengatur hubungan antara satu sama lain. Dalam suatu negara, lembaga-lembaga
seperti parlemen, partai, birokrasi, sekalipun sudah ada yang memiliki
kehidupan sendiri yang sebenarnya merupakan proses dari pola-pola ulangannya
yang sudah mantap dan mencerminkan struktur.
ü Struktur Sistem Politik : Struktur adalah
mencakup pada lembaga-lembaga formal dan juga informal, misalnya parlemen,
kepala negara, jaringan komunikasi, kelompok kepentingan, dan sebagainya.
ü Fungsi Sistem Politik : Fungsi adalah membuat
keputusan-keputusan, policy (kebijakan) dengan mengikat mengenai alokasi dari
nilai-nilai yang sifatnya material yang mengarahkan pada tercapainya
tujuan-tujuan masyarakat.
Sistem politik memiliki 4 variabel
yaitu sebagai berikut :
a. Kekuasaan, sebagai cara dalam
mencapai keinginannya seperti membagi sumber-sumber di antara setiap kelompok
dalam masyarakat.
b. Kepentingan, yaitu tujuan-tujuan
yang dikejar oleh pelaku-pelaku atau kelompok dalam politik
c. Kebijakan, adalah hasil dari
interaksi antara kekuasaan dan kepentingan, yang biasanya dalam bentuk
perundang-undangan.
d. Budaya politik, adalah orientasi
dari subjektif individu dalam sistem politik.
Ø Ciri-Ciri Sistem Politik
Menurut Gabriel A. Almond
sistem polit memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Semua sistem politik termasuk yang
paling sederhana mempunyai kebudayaan politik. Dalam pengertian bahwa
masyarakat yang paling sederhanapun mempunyai sistem politik yang terdapat
dalam masyarakat yang apaling fleksibel sekalipun.
b. Semua sistem politik menjalankan
fungsi-fungsi yang sama walaupun tingkatanya berbeda-beda yang ditimbulkan
karena perbedaan struktur.
c. Semua struktur politik baik pada
masyarakat yang primitif maupun modern melaksanakan banyak fungsi.
d. Semua sistem politik adalah sistem
campuran dalam pengertian kebudayaan. Secara rasional tidak ada struktur dan
kebudayaan yang semuanya modern atau primitif, melainkan dalam pengertian
kebudayaan, semuanya campuran antara unsur modern dan unsur tradisional.
Ø Komponen Sisitem Politik
Menurut Samuel P.Huntingon komponen
sistem politik meliputi:
a. kultur, yaitu nilai-nilai, sikap,
orientasi, mitos dan kepercayaan yang relevan terhadap politik yang berpenagruh
terhadap masyarakat
b. struktur, yaitu organisasi formal
dalam masyarakat yang digunakan untuk menjalankan keputusan-keputusan yang
berwenang.
c. kelompok, yaitu bentuk-bentk social
dan ekonomi, baik formal maupun nonformal, yang berpartisipasi dalam mengajukan
tuntutan-tuntutan terhadap struktur politik
d. kepemimpinan, yaitu individu dalam
lembaga-lembaga politik dan kelompok-kelompok politik yang menjalankan pengaruh
lebih daripada yang lainnya dalam memberikan alokasi nilai-nilai
e. kebijakan, yaitu pola-pola kegiatan
pemerintahan yang secara sadar terbentuk untuk mempengaruhi distribusi
keuntungan dalam masyarakat
C. Kapitalisme dan Sosialisme
1. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah
sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi
dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi
pasar. Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan
intervensi pasar guna keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan
secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi.
Istilah kapitalisme, dalam arti
modern, sering dikaitkan dengan Karl Marx. Dalam magnum opus Das Kapital, Marx
menulis tentang "cara produksi kapitalis" dengan menggunakan metode
pemahaman yang sekarang dikenal sebagai Marxisme. Namun, sementara Marx jarang
menggunakan istilah "kapitalisme", namun digunakan dua kali dalam
interpretasi karyanya yang lebih politik, terutama ditulis oleh kolaborator
Friedrich Engels. Pada abad ke-20 pembela sistem kapitalis sering menggantikan
kapitalisme jangka panjang dengan frase seperti perusahaan bebas dan perusahaan
swasta dan diganti dengan kapitalis rente dan investor sebagai reaksi terhadap
konotasi negatif yang terkait dengan kapitalisme.
Ø Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis dikenal
juga sebagai sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi kapitalis merupakan suatu
sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap
individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah.
Kondisi ini benar-benar tidak memerlukan campur tangan pemerintah atau dengan
kata lain, pemerintah akan benar-benar lepas tangan terhadap pengambilan
keputusan ekonomi.
Sistem ekonomi ini pernah dianut
Indonesia di tahun 1950-an sebelum akhirnya diganti dengan sistem ekonomi
Pancasila. Negara lainnya yang menganut sistem ekonomi kapitalis antara lain:
Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, dan Swiss.
Ø Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Kapitalis
1. Diakuinya kebebasan pihak
swasta/masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi.
2. Diakuinya kebebasan memiliki barang
modal (barang kapital).
3. Dalam melakukan tindakan ekonomi
dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
4. Sebagai suatu sistem ekonomi,
ekonomi kapitalis tentunya memiliki juga kelebihan dan kekurangan. Berikut ini
kelebihan dan kekurangannya :
Ø Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis
1. Adanya persaingan sehingga mendorong
kemajuan usaha.
2. Campur tangan pemerintah dalam
bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak
swasta.
3. Produksi didasarkan pada permintaan
pasar atau kebutuhan masyarakat.
4. Pengakuan hak milik oleh negara
mendorong semangat usaha masyarakat.
Ø Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis
1. Adanya praktik persaingan tidak
sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
2. Persaingan tidak sehat dapat
menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
3. Timbulnya praktik yang tidak jujur
yang didasari mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga hal ini telah
menyampingkan kepentingan umum.
2. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah
sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari
alat-alat produksi dan manajemen koperasi ekonomi, serta teori politik dan
gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut. "Kepemilikan
sosial" bisa merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara,
kepemilikan warga ekuitas, atau kombinasi dari semuanya. Ada banyak jenis
sosialisme dan tidak ada definisi tunggal secara enskapitulasi dari mereka
semua Mereka berbeda dalam jenis kepemilikan sosial yang mereka ajukan, sejauh
mana mereka bergantung pada pasar atau perencanaan, bagaimana manajemen harus
diselenggarakan dalam lembaga-lembaga yang produktif, dan peran negara dalam
membangun sosialisme.
Istilah ini mulai digunakan sejak
awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk
menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu
pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh
Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah
sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh
berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari
pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad
ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian
yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak
daripada hanya segelintir elite.
Ø Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis dikenal juga
dengan sistem ekonomi terpusat. Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem
ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam
pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi yang dilakukan pemerintah itu dapat
berupa pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
anggota masyarakat. Negara-negara yang menganut sistem ekonomi ini antara lain,
China, Rusia, serta beberapa negara di Eropa Timur yang merupakan bekas jajahan
Rusia.
Ø Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Sosialis
1. Kegiatan perekonomian dari produksi,
distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan
negara.
2. Hak milik perorangan atau swasta
tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
3. Alat-alat produksi dikuasai oleh
negara.
4. Sebagai suatu sistem ekonomi,
ekonomi sosialis tentunya memiliki juga kelebihan dan kekurangan. Berikut ini
kelebihan dan kekurangannya :
Ø Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis
1. Pemerintah lebih mudah dalam
mengadakan pengawasan dan pengendalian.
2. Pemerintah bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
3. Kemakmuran masyarakat merata.
4. Perencanaan pembangunan lebih cepat
direalisasikan.
Ø Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
1. Adanya pemasungan daya kreasi
masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh
pemerintah.
2. Adanya pasar gelap yang diakibatkan
adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
3. Anggota masyarakat tidak dijamin
untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang
dikehendaki.
4. Pemerintah bersifat paternalistis,
artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus
dipatuhi.
D. Persaingan Terkendali
Berdasarkan sistem pemilikan sumber
daya ekonomi atau faktor-faktor produksi, tak terdapat alasan untuk menyatakan
bahwa sistem ekonomi kita adalah kapitalistik. Indonesia mengakui pemilikan
individual atas faktor-faktor produksi; kecuali untuk sumber daya yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Jadi secara
konstitusional, sistem ekonomi indonesia bukan kapitalisme dan bukan pula
sosialisme.
Sehubungan dengan persaingan antar
badan-usaha, tidak terdapat rintangan bagi suatu perusahaan untuk memasuki
bidang usaha tertentu. Namun untuk menghindari persaingan tak sehat dalam pasar
barang tententu yang sudah jenuh, pemerintah mengendalikannya dengan membuka
prioritas-prioritas bidang usaha.
Jadi pada kesimpulannya, bahwa iklim
persaingan berekonomi dan kompetisi berbisnis di indonesia bukanlah persaingan
yang bebas-lepas, melainkan persaingan yang terencana-terkendali.
Untuk mengetahui sistem ekonomi yang
dianut oleh suatu negara, maka perlu dianalisis kandungan faktor-faktor
tersebut diatas.
Ø Sistem ekonomi Indonesia (sistem
persaingan terkendali)
1. Bukan kapitalis dan bukan sosialis.
Indoensia mengakui kepemilikan individu terhadap sumber ekonomi, kecuali sumber
ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara sesuai
dengan UUD 45.
2. Pengakuan terhadap kompetisi antar
individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar badan usaha untuk mencari
keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang pendidikan, ketenagakerjaan,
persaingan, dan membuka prioritas usaha.
3. Pengakuan terhadap penerimaan
imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan badan usaha dalam mencari
keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum dan hukum perburuhan.
4. Pengelolaan ekonomi tidak sepenuhnya
percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam perekonomian melalui BUMN
dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu meningkatkan kemampuan
wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
E. Kadar Kapitalisme dan Kadar
Sosialisme
Unsur-unsur kapitalisme dan
sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk melihat
seberapa tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai perekonomian, seseorang
bisa melihatnya dari dua pendekatan. Pertama adalah dengan pendekatan faktual
structural, yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur
perekonomian. Kedua adalah pendekatan sejarah , yakni dengan menelusuri
bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Untuk mengukur kadar keterlibatan
pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan faktualstruktural, dapat
digunakan kesamaan agregat Keynesian yang berumuskan :
Y = C + I + G + (X –
M)
Keterangan: Y = pendapatan nasional
C
= konsumsi masyarakat
I = investasi
G
= pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
Dengan formula ini berarti produk
atau pendapatan nasional dirinci menurut penggunanaan atau sector pelakunya.
Kesamaan ini merupakan rumus untuk menghitung pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran. Variable C melambangkan konsumsi masyarakat, mewakili
sektor orang perorangan atau rumah tangga.variabel I melambangkan pengeluaran
investasi perusahaan-perusahaan, mewakili sektor usaha swasta. Sektor
pemerintah diwakili oleh variable G yang melambangkan pengeluaran konsumsi
pemerintah. Adapun X dan M masing-masing melambangkan ekspor dan impor,
mewakili sektor perdagangan luar negeri negara yang bersangkutan.
Sistem ekonomi campuran dengan
persaingan terkendali, agaknya merupakan sistem ekonomi yang tepat untuk
mengelola perekonomian indonesia. Walaupun demikian, akhir-akhir ini kita dapat
menyaksikan dan merasakan betapa perekonomian Indonesia semakin bersifat
liberal dan kapitalistik. Terdapat cukup bukti untuk menunjukan kadar
kapitalisme yang semakin tebal.
Derasnya arus globalisasi bersamaan
dengan bubarnya sejumlah negara komunis utama yang bersistem ekonomi
sosialisme, telah menggiring Indonesia terseret arus kapitalisme. Apakah bangsa
dan masyarakat kita pada akhirnya akan dapat menerima sistem ekonomi
kapitalisme yang kian menggejala sekarang ini, sejarahlah kelak yang akan
menjawabnya.
Sumber-Sumber :